Selasa, 08 Mei 2018

Materi Komputer Terapan Jaringan | Setup/Instalasi Perangkat Lunak

Unknown

Setup/Instalasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak/piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Atau boleh juga diartikan sebagai ‘penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. 

Program komputer ini, isinya dapat diubah dengan mudah. Pada komputer, perangkat lunak dimuat ke dalam RAM kemudian dieksekusi di dalam CPU. Pada level paling bawah, perangkat lunak berisi bahasa mesin yang bersifat spesifik terhadap suatu processor. 

Ada banyak model penggolongan perangkat lunak, namun secara umum perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 

a. System Software 

System Software adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu menjalankan perangkat keras dan sistem komputer. Tujuan dari system software adalah membatasi semaksimal mungkin 
programmer aplikasi dari kompleksitas sebuah komputer, terutama yang berhubungan dengan akses memori dan perangkat keras secara langsung. Termasuk dalam kelompok ini adalah sistem operasi, driver perangkat keras, perangkat lunak pendiagnosa, windowing system, utilities dan lain-lain. Dari kelompok ini sistem operasi merupakan perangkat lunak yang paling penting. Perangkat lunak ini bekerja sebagai antar muka antara komputer dengan dunia luar. Pada bagian hardware, sistem operasi akan mendiskripsikan perangkat keras yang ada atau terhubung dengan komputer. Sistem operasi menyediakan antar muka pada perangkat keras ini menggunakan “driver” tertentu sehingga perangkat ini dapat dikenali dan bekerja sebagai mana mestinya. 

b. Programming Software 

Programming Software adalah perangkat lunak yang menyediakan alat bantu atau fungsi yang dapat 
membantu program merdalam membuat program komputer. Software ini sangat bergantung pada 
bahasa pemrograman yang digunakan. Alat bantu ini meliputi editor teks, compiler, interpreter, linkers, debugger dan lain-lain. Sebuah Integrated Development Environment (IDE) atau lingkungan 
pengembangan terpadu menggabungkan alat-alat bantu ini untuk mempermudah programmer. 

c. Application Software 

Application Software adalah perangkat lunak yang digunakan membantu manusia mengerjakan 
tugas-tugas tertentu. Tipe-tipe application software antara lain, perangkat lunak otomatisasi industri, perangkat lunak bisnis, perangkat lunak pendidikan, perangkat lunak software, database, dan game komputer. 

Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkat utama, yaitu perangkat lunak sistem operasi jaringan (Network Operating System) dan sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja dalam jaringan komputer tersebut. Proses konfigurasi perangkat lunak jaringan komputer merupakan pekerjaan yang menentukan bentuk dari jaringan komputer yang akan dibangun, terutama proses konfigurasi perangkat lunak sistem operasi jaringannya. Besar kecilnya kapasitas komputer yang dipergunakan, baik komputer server maupun komputer workstation ditentukan oleh kedua jenis perangkat lunak ini. 

Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang beredar saat ini, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya, baik sistem operasi jaringan peer-to-peer maupun sistem operasi client/server. Pada prinsipnya proses instalasi setiap sistem operasi ini sama, yaitu meliputi proses copy file-file sistem operasi, instalasi device driver perangkat yang digunakan pada sistem operasi tersebut dan pengaturan konfigurasi sistem jaringan, serta pengaturan konektivitas pada workstation yang ada. 

1. Virtualisasi 

Dalam ilmu komputer, virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal atau membuat beberapa sumber daya fisik terlihat sebagai satu sumber daya logikal. Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini, tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu file tertentu dan file tersebut merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu, instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. 

Dalam ilmu komputer, Ada dua jenis virtualisasi yaitu virtualisasi penuh dan virtualisasi paruh. Virtualisasi penuh maksudnya mensimulasikan secara lengkap hal-hal yang mendasari suatu perangkat, sedangkan virtualisasi paruh hanya mensimulasikan beberapa hal dari perangkat tersebut. Virtualisasi paruh lebih mudah dijalankan daripaada virtualisasi penuh, akan tetapi virtualisasi paruh memiliki kekurangan dalam hal compatibility atau kesesuaian. 

Platform virtualisasi atau virtual computer dapat digambarkan melalui sebuah hardware komputer dengan sistem operasinya bertindak sebagai host yang menciptakan simulasi dari komputer lain dengan sistem operasinya sendiri sebagai guest software dan kemudian akan terhubung dengan hardware yang dimiliki komputer host. Akses dari guest ke system resources seperti akses jaringan, keyboard, disk storage dan sebagainya secara umum akan dikontrol oleh host dengan penggunaan prosesor dan sistem memori yang terbatas. 

Beberapa alasan pengunaan virtualisasi: 

Dalam hal penggabungan server, banyak server kecil yang digantikan dengan satu server besar dengan tujuan untuk mengurangi jumlah hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU. Meskipun hardware dijadikan satu seperti itu, sistem operasinya tidak digabung. Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan sendiri secara virtual. Jadi satu server yang besar itu dapat menjadi host bagi beberapa guest. 

Kemudahan dalam pengaturan konfigurasi untuk membuat sebuah sistem operasi secara virtual yang dapat dilakukan dengan cepat. Error atau kesalahan yang terjadi pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer host, sehingga mesin virtual sangat cocok digunakan untuk mempelajari cara install sebuah sistem operasi baru tanpa merusak sistem operasi yang telah ada.




2. Virtual Box

VirtualBox adalah paket perangkat lunak virtualisasi untuk komputer berbasis x86 dan AMD64/Intel64 dari Oracle Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada sistem operasi host yang ada sebagai aplikasi dan aplikasi host ini memungkinkan sistem operasi tamu tambahan yang dikenal dengan Guest OS, untuk memuat dan menjalankan sistem operasi pada lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi host yang didukung termasuk Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Solaris, dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi tamu yang didukung termasuk versi dan derivasi dari Windows, Linux, BSD, OS / 2, Solaris, Haiku dan lainnya.

Untuk instalasi sistem operasi akan dilakukan melalui virtual box sehingga dapat mencoba untuk menginstall berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem operasi untuk komputer server maupun untuk komputer client atau workstation. Versi virtual box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang
dapat diunduh melalui https://www.virtualbox.org/wiki/Download s dan memilih sesuai dengan sistem operasi yang digunakan. 

Setelah mengunduh versi virtual box yang akan dipergunakan, maka tahap selanjutnya adalah terlebih dahulu menginstall aplikasi yang telah diunduh tersebut dan dilanjutkan dengan konfigurasi virtual box. Berikut langkah-langkah untuk instalasi virtual box pada sistem operasi windows :

1) Dimulai dengan menjalankan aplikasi virtual box yang telah diunduh dan memilih Next untuk memulai proses instalasi.
2) Dapat memilih lokasi direktori untuk lokasi penyimpanan hasil instalasi, membutuhkan ruang sebesar 140MB.
3) Akan tampil peringatan yang menyatakan bahwa koneksi jaringan akan direset dan koneksi tersebut akan terputus sementara selama proses instalasi berlangsung.
4) Setelah pengaturan instalasi selesai maka dilanjutkan dengan memilih Install untuk memulai proses menyalin file aplikasi ke harddisk.
5) Akan tampil permintaan untuk untuk menginstall driver USB
6) Lalu tampil permintaan untuk menginstall driver perangkat jaringan.
7) Dan terakhir akan tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan jaringan untuk manajemen dan konfigurasi jaringan.


1) Selesai proses penyalinan file aplikasi dan instalasi driver maka pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi.

Setelah proses instalasi virtual box telah selesai maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan oleh virtual box untuk pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan versi sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi media penyimpanan harddisk, sumber file instalasi sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem operasi virtual yang berjalan pada vitual box sering disebut sebagai Guest OS atau sistem operasi tamu.
Komputer yang dipergunakan disarankan memiliki alokasi memori RAM yang lebih besar begitu juga untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan dengan baik, tetapi jika tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi virtual box agar alokasi RAM dan harddisk tidak menghabiskan seluruh sumber daya yang ada. Untuk file sumber instalasi dari sistem operasi biasanya menggunakan file image berformat iso yang dapat diunduh dari situs sumber sistem operasi atau dapat diperoleh lewat media optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan instalasi ini akan menggunakan file image dalam format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan file konfigurasi virtual box :

1) Saat pertama kali menjalankan virtual box akan menampilkan beberapa pilihan, pilih New untuk membuat mesin virtual baru yang akan digunakan untuk menginstall sistem operasi.

2) Mengisi nama mesin virtual, contohnya Ubuntu_Server karena akan menginstall sistem operasi Ubuntu Server 12.04 serta memilih juga tipe dan versi sistem operasi.

3) Menentukan ukuran memori virtual, disesuaikan dengan jumlah memori utama dari perangkat keras yang dipergunakan. Ukuran memori virtual yang direkomendasikan adalah 512MB.

4) Selain memori virtual, diperlukan juga harddisk virtual untuk menyimpan file sistem operasi serta penyimpanan data lainnya. Ukuran harddisk virtual yang direkomendasikan adalah 8 GB.

5.) Terdapat beberapa versi harddisk virtual yang dapat dipilih.Direkomendasikan untuk menggunakan format VDI karena merupakan format dengan tingkat kompabilitas yang lebih baik untuk virtual box.

6) Ada dua pilihan dalam cara penyimpanan virtual harddisk yaitu dynamically allocated yang akan mengembang ukurannya secara dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran tetap. Untuk menghemat ruang dapat menggunakan versi dinamycally allocated.

7) Masukkan nama virtual harddisk, sebaiknya disesuaikan dengan nama mesin virtual sehingga tidak bingung dalam menggunakan. Untuk ukuran direkomendasikan sebesar 8GB atau lebih besar lagi jika ingin menginstall sistem operasi Windows.

8) Setelah memilih Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual telah siap untuk dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu beberapa pengaturan melalui setting.

9) Untuk menginstall sebuah sistem operasi maka harus menambahkan dulu file image dari sistem operasi tersebut, biasanya dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose disk dan memilih lokasi penyimpanannya.

10) Mesin virtual telah selesai dibuat dan siap dijalankan untuk menginstall sistem operasi, untuk menjalankannya dapat memilih start. Langkah-langkah menginstall sistem operasi akan dibahas berikutnya.

3. Sistem Operasi

Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang bertugas mengelola penggunaan sumberdaya dalam komputer dan menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk engakses sumberdaya tersebut.

Fungsi-fungsi sebuah sistem operasi secara umum antara lain :

a. Antar muka pengguna

Fungsi ini merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna karena melalui fungsi ini pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang lain. Sistem operasi pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Antar muka pengguna menjadi tempat bagi pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut.

Secara garis besar ada dua model antar muka pengguna yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas bagi pengguna untuk memberikan perintah dalam bentuk teks sedangkan GUI lebih berbasis pada tampilan grafis. Dewasa ini hampir semua sistem operasi modern menyediakan model GUI sebagai antar muka pengguna.

b. Manajemen memori

Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri.

Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Masukan /Keluaran. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile (tidak permanen) yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:

Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
Memilih program yang akan di-load ke memori. 

c. Manajemen file
File (berkas) adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas
tersebut. Umumnya file merepresentasikan program dan data. File dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari file dengan mengatur media penyimpanan. Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen file :
· Pembuatan dan penghapusan file.
· Pembuatan dan penghapusan direktori.
· Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
· Memetakan berkas ke secondary-storage.
· Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile)

d. Manajemen Proses

Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan oleh perangkat-perangkat input/output lain. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya yang bisa digunakan kembali.

· Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
· Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
· Menunda atau melanjutkan proses.
· Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
· Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.
· Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
e. Manajemen I / O
Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka,membaca,menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan harddisk.

Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran:
· Penyangga: menampung sementara data dari atau ke perangkat Masukan/Keluaran.
· Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian)
· Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan atau Keluaran tertentu.

4. Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana halnya dengan perangkat komputer yang bisa beroperasi setelah ada sistem operasi, maka sebuah jaringan pun dapat bekerja setelah ada sistem operasi yang mengatur jaringan tersebut. Sistem operasi pula yang mampu membedakan arsitektur suatu jaringan dan mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan. 

Misalnya, sistem operasi bisa membedakan antara jaringan Ethernet dan Token-Ring. Sistem operasi itu juga dapat mengatur pemanfaatan fasilitas jaringan seperti print sewer untuk berbagi pakai perangkat printer, dan lain sebagainya.
Saat ini banyak beredar sistem operasi untuk jaringan. Mulai dari sistem operasi jaringan untuk workgroup sampai sistem operasi untuk sebuah jaringan yang sangat besar. Mengingat pemanfaatan jaringan komputer yang sudah sedemikian besar, maka beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows menyediakan fasilitas untuk membangun sebuah workgroup.

Seluruh komponen jaringan di atas saling berhubungan satu sama lain dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Namun demikian hubungan komponen-komponen tersebut tidaklah mengikat. Maksudnya adalah bahwa perubahan pada salah satu komponen bisa dilakukan tanpa harus melakukan perubahan pada komponen yang lain. Misalnya, mengganti sistem operasi jaringan tanpa harus mengganti instalasi jaringan yang sudah ada. Dan bisa mengganti instalasi kabel tanpa harus menginstalasi ulang seluruh komponen jaringan yang ada. Hal ini bisa dimungkinkan karena masing-masing komponen menempati lapisan tersendiri dalam jaringan.

Oleh sebab itu untuk menjaga konektivitas di antara lapisanlapisan tersebut, ISO (International Standard Organization) sebagai sebuah lembaga yang bertugas menjaga standarisasi di bidang teknologi mengeluarkan suatu standar yang dikenal dengan OSI (Open System Interconnection).
Dalam kegiatan belajar ini akan menunjukkan beberapa sistem operasi yang luas digunakan baik untuk komputer server maupun komputer workstation antara lain :
· Sistem operasi untuk server :
o Ubuntu Server 12.04 LTS
o Microsoft Windows Server 2012
· Sistem operasi untuk workstation :
o Ubuntu Desktop 12.04
o Windows 7